Selasa, 13 Januari 2009

PRAKERIN DARI SUDUT PANDANG KURIKULUM Oleh Abdul Malik, S.Pd

PELAKSANAAN PRAKERIN

A. Pengertian Prakerin

Praktik Kerja Industri yang disingkat dengan “prakerin” merupakan bagian dari program pembelajaran yang harus dilaksanakan oleh setiap peserta didik di Dunia Kerja, sebagai wujud nyata dari pelaksanaan sistim pendidikan di SMK yaitu Pendidikan Sistim Ganda (PSG). Program prakerin disusun bersama antara sekolah dan dunia kerja dalam rangka memenuhi kebutuhan peserta didik dan sebagai kontribusi dunia kerja terhadap pengembangan program pendidikan SMK.

Dengan prakerin peserta didik dapat menguasai sepenuhnya aspek-aspek kompetensi yang dituntut kurikulum, dan di samping itu mengenal lebih dini dunia kerja yang menjadi dunianya kelak setelah menamatkan pendidikannya.

B. Prinsip-prinsip Pendidikan Kejuruan (Charles Prosser)

Keberhasilan pendidikan kejuruan / SMK diukur dari tingkat keterserapan tamatan di dunia kerja. Untuk mencapai hal tersebut berbagai usaha dilakukan oleh SMK melalui peningkatan mutu pembelajaran. Dalam desain pembelajaran perlu memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran sebagai berikut:

  • Efisien jika lingkungan dimana siswa dilatih merupakan replika lingkungan dimana nanti bekerja
  • Efektif jika tugas-tugas diklat dilakukan dengan cara, alat, dan mesin yang sama seperti yang diperlukan dalam pekerjaan itu.
  • Efektif jika melatih kebiasaan berpikir dan bekerja seperti di DuDi
  • Efektif jika setiap individu memodali minatnya, pengetahuan dan ketrampilannya pada tingkat yang paling tinggi
  • Efektif untuk setiap profesi, jabatan, pekerjaan untuk setipa orang yang menginginkan dan memerlukan dan dapat untung
  • Efektif jika diklat membentuk kebiasaan kerja dan kebiasaan berfikir yang benar diulang sehingga sesuai/cocok dengan pekerjaan
  • Efektif jika GURUnya mempunyai pengalaman yang sukses dalam penerapan kompetensi pada operasi dan proses kerja yang telah dilakukan.

Pada setiap jabatan ada kemampuan minimum yang harus dipunyai oleh seseorang agar dia dapat bekerja pada jabatan tersebut

Pendidikan Kejuruan harus memperhatikan permintaan pasar / tanda-tanda pasar

Pembiasaan efektif pada siswa tercapai jika pelatihan diberikan pada pekerjaan nyata sarat nilai

Isi diklat merupakan okupasi pengalaman para ahli

Setiap okupasi mempunyai ciri-ciri isi (Body of content) yang berbeda-beda satu dengan lainnya

Sebagai layanan sosial efisien jika sesuai dengan kebutuhan seseorang yang memerlukan

Pendidikan Kejuruan efisien jika metoda pengajarannya mempertimbangkan sifat-sifat peserta didik

Pembiasaan efektif pada siswa tercapai jika pelatihan diberikan pada pekerjaan nyata sarat nilai


C. Tujuan Prakerin

1. Pemenuhan Kompetensi sesuai tuntutan Kurikulum

Penguasaan kompetensi dengan pembelajaran di sekolah sangat ditentukan oleh fasilitas pembelajaran yang tersedia. Jika ketersediaan fasilitas terbatas, sekolah perlu merancang pembelajaran kompetensi di luar sekolah (Dunia Kerja mitra). Keterlaksanaan pembelajaran kompetensi tersebut bukan diserahkan sepenuhnya ke Dunia Kerja, tetapi sekolah perlu memberi arahan tentang apa yang seharusnya dibelajarkan kepada peserta didik.

2. Implementasi Kompetensi ke dalam dunia kerja

Kemampuan-kemampuan yang sudah dimiliki peserta didik, melalui latihan dan praktik di sekolah perlu diimplementasikan secara nyata sehingga tumbuh kesadaran bahwa apa yang sudah dimilikinya berguna bagi dirinya dan orang lain. Dengan begitu peserta didik akan lebih percaya diri karena orang lain dapat memahami apa yang dipahaminya dan pengetahuannya diterima oleh masyarakat.

3. Penumbuhan etos kerja/Pengalaman kerja.

SMK sebagai lembaga pendidikan yang diharapkan dapat menghantarkan tamatannya ke dunia kerja perlu memperkenalkan lebih dini lingkungan sosial yang berlaku di Dunia Kerja. Pengalaman berinteraksi dengan lingkungan Dunia Kerja dan terlibat langsung di dalamnya, diharapkan dapat membangun sikap kerja dan kepribadian yang utuh sebagai pekerja.

D. Desain Program/ Pelaksanaan Prakerin

Perancangan program prakerin tidak terlepas dari implementasi silabus ke dalam pembelajaran, yang membutuhkan metode, strategi dan evaluasi pelaksanaan yang sesuai.

Rancangan prakerin sebagai bagian pembelajaran perlu memperhatikan kesiapan Dunia Kerja mitra dalam melaksanakan pembelajaran kompetensi tersebut. Hal ini diperlukan agar dalam pelaksanaannya, penempatan peserta didik untuk prakerin tepat sasaran sesuai dengan kompetensi yang akan dipelajari. Diagram di bawah menunjukkan alur kerja perancangan program prakerin.

Diagram Alir Prakerin

Dari diagram di atas menunjukkan bahwa dalam perancangan program prakerin perlu dilakukan analisis terhadap kemampuan-kemampuan yang harus dikuasai peserta didik berdasarkan tuntutan standar kompetensi/ kompetensi dasar yang tertera dalam silabus. Analisis dimaksudkan untuk mendapatkan informasi kompetensi apa saja yang dapat dipelajari di sekolah dengan fasilitas yang tersedia dan kompetensi apa saja yang dipelajari di dunia kerja.

Langkah-langkah yang perlu dilakukan sebagai berikut:

1. Analisis Pencapaian Kompetensi Hasil Pembelajaran di Sekolah

Keseluruhan kompetensi dalam Kurikulum menjadi target utama yang harus dikuasai oleh peserta didik selama waktu pembelajaran di SMK. Keterbatasan fasilitas pembelajaran praktik di sekolah, perlu disiasati dengan pemanfaatan fasilitas Dunia Kerja mitra untuk pemenuhannya.

Untuk kepentingan tersebut perlu dilakukan analisis terhadap keseluruhan kompetensi yang didasarkan kepada fasilitas pembelajaran yang dibutuhkan. Dengan langkah ini akan dapat diketahui apakah keseluruhan fasilitas sudah tersedia di sekolah atau tidak.Contoh format analisis dapat dilihat seperti dibawah ini.

Program Keahlian :

Kelas / Smester :

SK

KD

Sumber daya yang dibutuhkan

Pelaksanaan di sekolah

Pelaksanaan di Dunia Kerja

A

A1
















A2
















A3
















A4
















dst




B





dst





Berdasarkan inventarisasi kemampuan-kemampuan yang dapat dibelajarkan di sekolah, maka akan terlihat dengan jelas kemampuan apa saja yang harus dibelajarkan kepada peserta didik melalui prakerin.

Data-data tersebut digunakan sebagai bahan untuk menyusun jurnal kerja yang akan dibawa peserta didik pada saat prakerin.

2. Pemetaan Dunia Kerja

Pemetaan Dunia Kerja sangat penting dilakukan sebelum program prakerin dirancang. Hal ini dimaksudkan agar Dunia Kerja yang dijadikan mitra benar-benar sesuai dengan program keahlian yang sedang ditekuni oleh peserta didik sehingga tujuan prakerin tercapai dengan baik.

Pemetaan Dunia Kerja dilakukan dengan cara melakukan inventarisasi Dunia Kerja melalui media masa/brosur yang dilanjutkan dengan kunjungan langsung/survei, atau dengan cara lain yang dianggap tepat.

Dunia kerja seperti apakah yang dapat dijadikan mitra oleh sekolah ?

Secara umum dunia kerja yang dapat dilibatkan dalam program prakerin adalah dunia kerja dengan skala regional, nasional atau multinasional, bahkan perusahaan kecil sekalipun. Karena dalam kenyataannya justru perusahaan berskala kecil lebih memberikan perhatian pada pembelajaran. Dengan kata lain perusahaan berskala kecil cenderung lebih terbuka dibandingkan dengan perusahaan besar.

Untuk menginventarisasi Dunia Kerja dapat menggunakan format seperti contoh berikut:

Nama Dunia Kerja :

Alamat :

Bidang Pekerjaan :

JENIS PRODUK

KEMAMPUAN KERJA YANG DIBUTUHKAN

FASILITAS YANG DIMILIKI

DAYA TAMPUNG

A












B












dst




3. Menyusun Program Prakerin

Dalam penyusunan program prakerin sebaiknya memperhatikan karakteristik:

Program menunjukkan asumsi bahwa situasi belajar adalah di tempat kerja

Program dapat menerima konteks berbagai perbedaan, mencakup perbedaan individu sebagai peserta didik yang berbeda inspirasi, termasuk di dalamnya perbedaan kultur dan perbedaan pengetahuan.

Program harus fleksibel tidak hanya pada satu situasi, akan tetapi mempertimbangkan perbedaan pada butir 2. Karena setiap hari pekerjaan mengalami perubahan dan peserta didik dapat menyesuaikan perubahan yang terjadi.

Program akan selalu memiliki perbedaan dengan berbagai tingkatan atau level, seperti perbedaan tuntutan dunia kerja dengan tuntutan sekolah.

Berdasarkan karakteristik program di atas dan hasil analisis, kesenjangan antara kemampuan-kemampuan yang didapatkan peserta didik di sekolah dan Dunia Kerja, dimasukkan ke dalam sebuah format untuk mengidentifikasi kemampuan-kemampuan tersebut sesuai kompetensi kerja yang dimiliki oleh masing-masing Dunia Kerja mitra. Untuk mempermudah identifikasi dapat dibuat format seperti contoh di bawah ini.

Format penetapan pemenuhan kompetensi sesuai dengan Dunia Kerja mitra.

SK

KD

Dunia Kerja yang sesuai

Ket

A

B

C

D

E

A
































B






































C






































dst








Dari peta kompetensi Dunia Kerja yang dimiliki oleh sekolah, dan kemampuan yang harus dipelajari di Dunia Kerja, selanjutnya disusun jurnal prakerin yang menjadi pegangan peserta didik pada saat melaksanakan prakerin dimaksud. Contoh jurnal prakerin dapat dilihat seperti di bawah ini.

JURNAL PRAKERIN

SMK NEGERI/SWASTA SELAYANG PANDANG

Nama Peserta Didik :

Smester :

Nama Dunia Kerja : A

Alamat :.........

Waktu Pelaksanaan :..........

SK

KD

Bentuk Pekerjaan

Tanggal Pelaksanaan

Tanda Tangan Pembimbing

A









B









dst





Keterangan:

Bentuk pekerjaan/barang yang akan dikerjakan di dunia kerja dirancang sesuai dengan jenis produk yang dihasilkan dunia kerja mitra.

Pekerjaan/barang merupakan gabungan dari beberapa kemampuan dari satu atau lebih standar kompetensi.

4. Implementasi

a. Waktu Pelaksanaan

Prakerin dapat dilaksanakan sesuai dengan pembelajaran kompetensi yang direncanakan akan diberikan di dunia kerja. Di samping itu perlu juga mengadakan komunikasi dengan dunia kerja,dengan tujuan untuk memastikan kesiapan dunia kerja dan pembimbing, menerima peserta prakerin sesuai kompetensi yang diharapkan.

b. Pembekalan Peserta Didik

Peserta didik yang akan melaksanakan prakerin harus diberikan pembekalan terlebih dahulu tentang program yang akan dilaksanakan sehingga betul-betul memahami apa yang harus mereka lakukan di Dunia Kerja. Hal-hal yang menjadi fokus pembekalan antara lain:

Pelaksanaan program prakerin yang dituangkan di dalam jurnal yang mereka bawa.

Tata tertib/aturan yang berlaku di Dunia Kerja dimana mereka berada.

Menjaga/memelihara nama baik sekolah.

c. Pembimbing

Pembimbing terdiri dari pembimbing internal yaitu guru produktif yang bertanggung jawab terhadap pembelajaran kompetensi, dan pembimbing eksternal yaitu staf dari Dunia Kerja yang sekaligus bertindak selaku instruktur pembimbing yang mengarahkan peserta didik dalam melakukan pekerjaannya.

d. Laporan

Semua kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik selama di Dunia Kerja baik yang ada dalam jurnal ataupun pekerjaan lain yang diberikan oleh instruktor pembimbing eksternal harus dicatat dan didokumentasikan sebagai bahan untuk melakukan evaluasi terhadap program prakerin. Seluruh kegiatan harus diketahui oleh pembimbing dengan cara membubuhkan tanda tangan pada kolom yang tersedia.

E. EVALUASI PROGRAM DAN TINDAK LANJUT

1. Evaluasi Program

Program prakerin yang sudah dilakukan peserta didik perlu dievaluasi untuk melihat kesesuaian antara program dengan pelaksanaannya. Hal ini dimaksudkan sebagai dasar untuk penyusunan program tindak lanjut yang harus dilakukan baik terhadap pencapaian kompetensi peserta didik maupun terhadap program prakerin.

Evaluasi dilakukan dengan cara:

melakukan analisis hasil laporan yang dibuat oleh peserta didik dan hasil penilaian yang yang dilakukan oleh pembimbing dari Dunia Kerja.

paparan hasil prakerin setiap peserta didik

2. Tindak Lanjut

Agar sekolah mendapatkan nilai tambah dari pelaksanaan prakerin, maka sekolah dapat mengumpulkan seluruh peserta prakerin sesuai dengan program kehliannya, untuk berbagi pengalaman tentang berbagai hal yang mereka dapatkan di dunia kerja, baik yang berhubungan lansung dengan bidang pekerjaannya maupun yang berkaitan dengan kehidupan sosial di lingkungan tempat pelaksanaan prakerin.

Kegiatan ini bertujuan untuk:

Melatih peserta didik memecahkan masalah melalui proses berbagi pengalaman dalam bidang pekerjaan yang sama.

Memperkaya pengalaman-pengalaman peserta didik dengan menyerap pengalaman orang lain, khususnya yang sesuai dengan bidang pekerjaannya.

Memberikan informasi kepada sekolah mengenai kondisi nyata pelaksanaan prakerin, menjadi bahan pertimbangan untuk peningkatan program prakerin selanjutnya.

Pelaksanaan diskusi:

Membagi peserta didik dalam kelompok kecil pada program keahlian yang sama dan memberikan topik diskusi. Misalnya; “Hambatan-hambatan yang dialami selama melaksanakan prakerin”.

Menunjuk seorang ketua kelompok untuk mengatur jalannya proses diskusi.

Setiap anggota kelompok menyampaikan pengalaman-pengalamannya, yang berkaitan dengan masalah berikut solusinya.

Setelah diskusi:

Ketua kelompok membuat kesimpulan tentang jalannya diskusi.

Melaporkan hasil diskusi dalam bentuk tertulis sesuai dengan topik yang diberikan.

Dari masukan hasil diskusi peserta didik dan analisis antara program serta penilaian pembimbing Dunia Kerja, disimpulkan menjadi satu rumusan yang dapat digunakan sebagai dasar untuk menyatakan bahwa peserta didik yang bersangkutan sudah menyelesaikan seluruh aspek kompetensi, sehingga berhak untuk mengikuti uji kompetensi dan sertifikasi serta perbaikan program prakerin selanjutnya.